Materi PAI kelas 5 SD

jujur, hormat dan patuh

A.  Sikap jujur

Jujur artinya benar, atau dalam arti lain memberitahukan atau menuturkan sesuatu dengan sebenarnya dan sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya baik dalam perkataan maupun perbuatan.

Dalam ajaran Islam, jujur memiliki peran yang sangat penting dan merupakan salah satu kunci untuk memperoleh kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Jika hal yang kecil saja kita sudah melatih diri untuk melakukan perbuatan jujur maka untuk hal yang lebih besar kita akan terbiasa untuk berbuat jujur. Jujur akan membawa seseorang kepada kebaikan sebagaimana hadits berikut :

Abdullah bin Mas'ud radhiallahu Anhu berkata Rasulullah shallallaahu alaihi wasallam bersabda : “Kalian harus berkata jujur karena kejujuran itu akan membimbing kepada kebaikan dan kebaikan itu akan membimbing pelakunya ke surga. Seseorang yang membiasakan dirinya berkata benar jujur maka ia akan tercatat sebagai orang yang jujur di sisi Allah SWT. Dan hindarilah dusta, karena dusta itu akan membawa kepada keburukan (kemaksiatan) dan keburukan itu akan menjerumuskan ke neraka. Seseorang yang membiasakan dirinya berdusta maka akan tercatat sebagai pendusta di sisi Allah SWT.” (hadis riwayat Bukhari dan Muslim)

Apabila sifat jujur sudah melekat pada setiap orang, kehidupan akan menjadi damai, tentram, dan saling peduli serta saling mempercayai satu sama lain. Jika kita jujur kita akan selalu berkata dan berbuat baik. Kebaikan akan membawa manusia memperoleh ridho dan rahmat dari Allah subhanahu wa ta'ala.

1.   Jujur kepada Allah

Jujur kepada Allah yaitu dengan taat kepada-Nya melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya

2.   Jujur kepada diri sendiri

Bentuk jujur pada diri sendiri yaitu dengan berani mengatakan “ya” jika memang benar dan mengatakan “tidak” jika memang tidak tahu atau salah

3.   Jujur kepada orang tua atau guru

Orang tua merupakan orang yang merawat dan membesarkan kita dengan penuh kasih. Kita harus patuh pada orang tua. Jangan pernah membohongi mereka. Kita juga harus mengikuti dan melaksanakan nasehat dari orang tua kita.

Guru merupakan perwakilan orang tua kita di sekolah. Kepada guru kita pun harus bersikap jujur. Jika guru menugaskan kita untuk mengerjakan pekerjaan rumah maka kita harus mengerjakannya dengan sungguh-sungguh. Jangan sampai pekerjaan rumah yang kita kerjakan merupakan hasil menyalin dari teman lain.

4.   Jujur kepada orang lain

Perilaku jujur kepada orang lain misalnya berkata yang sebenarnya. Saat berbicara kepada orang lain jangan suka mengada-ngada atau melebih-lebihkan padahal kenyataannya tidak seperti yang dibicarakan.

Selalu bersikap jujur dalam kehidupan sehari-hari memiliki manfaat sebagai berikut :

a.   hidup kita akan selamat

b.   selalu disenangi orang lain

c.    meningkatkan martabat

d.   dipercaya oleh orang lain

e.   mendapatkan surga di akhirat

 

B.   Hormat kepada orang tua dan guru

Hormat secara bahasa artinya menghargai, sopan, tunduk. Sikap menghormati dapat diartikan sikap saling menghargai, sopan, patuh, atau suatu perbuatan yang menandakan kedudukan. Sikap menghormati ini perlu kita biasakan dari kecil.

Sikap menghormati adalah sikap saling menghargai yang terlahir dari dalam diri sendiri, yang ditunjukkan kepada orang lain, terutama pada orang yang lebih tua dari kita, seperti orang tua, guru, sesama anggota keluarga. Sementara sikap orang yang lebih tua kepada orang yang lebih muda disebut menyayangi. Allah berfirman dalam Quran surat al-baqarah ayat 83 :

وَاِذْ اَخَذْنَا مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ لَا تَعْبُدُوْنَ اِلَّا اللّٰهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَقُوْلُوْا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَّاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَۗ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْكُمْ وَاَنْتُمْ مُّعْرِضُوْنَ - ٨٣

Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil, “Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertuturkatalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat.” Tetapi kemudian kamu berpaling (mengingkari), kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu (masih menjadi) pembangkang.

Kita harus menyadari bahwa kedua orang tua kita merupakan orang yang paling banyak berkorban. Ibu mengandung, melahirkan dan merawat kita dari kecil. Ayah mencari nafkah untuk membiayai kehidupan kita. Oleh karena itu, kita wajib menghargai mereka dengan cara menghormati dan berbakti kepada mereka. Kita tidak boleh menyakiti hati dan perasaan mereka karena ridha Allah itu tergantung ridho orang tua sebagaimana sebuah hadits berikut:

Abdullah bin Umar radhiyallahu'anhu berkata Rasulullah SAW bersabda : “Keridhaan Allah tergantung pada keridhaan kedua orang tua dan kemurkaan Allah tergantung kepada kemurkaan kedua orang tua.” (hadits riwayat Tirmidzi).

Hormat kepada orang tua bisa kita lakukan dengan cara selalu berpamitan ketika akan pergi, mendengarkan nasihat mereka, tidak meninggikan suara ketika berbicara dengan mereka, dan sebagainya.

Selain hormat kepada orang tua kita juga harus menghormati Guru dan sesama anggota keluarga. Guru adalah orang tua kita di sekolah. Guru telah banyak memberikan ilmu kepada kita. Salah satu cara kita menghormati guru adalah dengan mendengarkan materi yang dijelaskan guru ketika belajar.

Kita juga harus saling menghormati antara sesama anggota keluarga. Anggota keluarga berarti adalah orang yang mempunyai hubungan kekeluargaan dengan kita seperti paman, bibi, sepupu dan sebagainya. Salah satu cara saling menghormati antara sesama anggota keluarga adalah memenuhi undangan mereka ketika ada salah satu anggota keluarga yang mengadakan acara pernikahan dan saling mengunjungi ketika hari raya.

C.   Patuh pada orang tua dan guru

Patuh artinya suka menurut, taat, dan berdisiplin. Mematuhi artinya menurut atau taat pada perintah, aturan, agama, norma, adat istiadat, hukum yang berlaku di lingkungan tempat tinggal baik di rumah, sekolah, maupun masyarakat. Patuh merupakan salah satu sikap mulia yang diajarkan dalam agama Islam. Sikap ini perlu diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai anak yang baik, shalih dan shalihah kita harus patuh kepada perintah orang tua, guru, dan sesama anggota keluarga. Mereka semua telah banyak mengajarkan kebaikan kepada kita. Bentuk kepatuhan kita terhadap orang tua adalah dengan melaksanakan apa yang diperintahkan misalnya ketika kita diperintahkan untuk membereskan kamar kita harus segera membersihkan kamar. Patuh terhadap orang tua merupakan salah satu bentuk dari bakti kita sebagai anak terhadap orang tua.

Bentuk patuh kita terhadap guru adalah dengan disiplin datang ke sekolah tepat waktu, mengerjakan tugas sekolah yang diberikan, tenang serta tertib ketika guru berbicara dan menjelaskan pelajaran.

Sementara bentuk-bentuk kita terhadap sesama anggota keluarga adalah dengan mematuhi segala nasihat baik yang diberikan.

 

Comments